Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Stiker Add Yours Instagram, Ini Data Pribadi yang Sebaiknya Tak Dibagikan

Kompas.com - 23/11/2021, 17:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fitur sticker "Add Yours" di platform Instagram tengah menjadi sorotan karena dinilai dapat disalahgunakan sebagai celah pencurian data pribadi.

Seorang pengguna Twitter mengungkapkan bahwa seorang temannya mengaku menjadi korban penipuan dengan modus meminta transfer uang.

Menurut pengguna Twitter tersebut, temannya bersedia mengirimkan uang karena si penipu memanggil sang teman dengan nama panggilan masa kecilnya.

"Pagi tadi temen saya telepon, nangis-nangis abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yang telepon minta transfer gitu. Yang bikin temen saya percaya, si penipu manggil dia (disensor). Itu adalah panggilan kecil teman saya, yang hanya orang dekat yang tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini," tulis pengguna Twitter tersebut, Selasa (23/11/2021).

Pengguna tersebut kemudian membagikan tangkapan layar tren "variasi panggilan nama kamu" yang dibuat menggunakan fitur sticker Add Yours di platform Instagram.

Ia menduga, penipu itu tahu nama kecil temannya karena sang teman membagikan nama kecilnya saat mengikuti tren "variasi panggilan nama kamu" di Instagram.

Lantas, data apa saja yang seharusnya tak dibagikan di media sosial?

Baca juga: Instagram Uji Coba Stiker Baru Add Yours di Indonesia, Begini Cara Memakainya

Jenis data pribadi yang sebaiknya tak dibagikan di medsos

Diberitakan Kompas.com, 22 Agustus 2021, ada data-data pribadi yang seharusnya tak dibagikan, karena menyangkut data pribadi yang penting dan sangat rawan disalahgunakan.

Berikut contoh data-data pribadi yang sebaiknya tidak sembarang dibagikan ke media sosial:

  • Tanggal lahir
  • Nama dan nama keluarga
  • Alamat tempat tinggal
  • Nomor telepon
  • Alamat email
  • Foto keluarga dan teman-teman
  • Informasi medis, seperti riwayat penyakit dan foto rontgen
  • Percakapan pribadi

Diberitakan Kompas.com, 11 Oktober 2021, fitur Add Yours merupakan stiker terbaru dari Instagram yang sedang dalam tahap uji coba di Indonesia dan Jepang.

Sticker Add Yours dapat diakses oleh pengguna melalui fitur Instagram Stories.

Dengan stiker ini, pengguna bisa memulai satu tren atau tantangan baru, baik dalam bentuk gambar atau video, melalui Instagram Stories, agar diikuti oleh pengikutnya (follower).

"Mulai dari saling berbagi inspirasi gaya #OOTD hingga tantangan untuk membagikan foto keseruan akhir pekan mereka," kata Instagram.

Namun demikian, pengguna Instagram perlu memahami bahwa tidak setiap tren atau tantangan yang dibuat menggunakan "Add Yours" harus diikuti.

Terutama jika tren tersebut meminta pengguna membagikan data pribadi mereka.

Baca juga: Waspada Penipuan pada Aplikasi Kencan, Ini Imbauan dari Kominfo

Bahaya oversharing" di media sosial

Mengumbar data pribadi ke media sosial dapat disebut sebagai oversharing atau berlebihan dalam membagikan informasi sensitif tentang kehidupan pribadi atau orang lain.

Diberitakan Kompas.com, 8 Februari 2021, perusahaan software yang fokus di bidang keamanan, Tessian, melaporkan bahwa 84 persen orang mengunggah kiriman ke media sosial setiap minggunya.

Sebanyak 42 persen di antaranya membagikan banyak sekali informasi tentang hobi, ketertarikan, hubungan, dan lokasinya secara publik setiap hari.

Data dan informasi milik pengguna yang disebutkan di atas tampak biasa karena kerap sudah menjadi informasi umum.

Namun, di tangan hacker, informasi tersebut bisa "dijahit" untuk membuat gambaran tentang target dan kemudian menentukan metode serangan digital yang akan mereka lakukan.

"Kebanyakan orang terlalu banyak bicara soal apa yang mereka bagikan di media sosial. Anda bisa menemukan apa pun secara virtual," kata Harry Denley, Security and Anti-Phishing di MyCrypto.

Menurut Denley, informasi yang dihimpun hacker itu dapat dimanfaatkan untuk melakukan penipuan menggunakan teknik rekayasa sosial (social engineering) atau manipulasi psikologi.

Praktik rekayasa sosial yang umum terjadi adalah hacker menduplikasi identitas orang terdekat target, lalu melakukan penipuan terhadap target dengan mengiba meminta bantuan berupa kiriman uang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com